Berawal dari chat line guru SMP saya beberapa minggu sebelumnya. Beliau mengundang saya untuk berbagi ilmu ke adik – adik kelas tentang dunia digital khususnya social media pada saat ini. Ajakan ini saya langsung iyakan karena menjadi baik untuk saya untuk berbagi. Sebelum hari H datang, saya kembali bertanya kepada guru saya apa materi yang nanti saya bawakan tidak terlalu berlebihan untuk GEN-Z yang notabennya masih menggunakan dan melihat media social sebagai alat pertemanan plus rujukan refrensi gaya hidup. Ngeri memang namun itu faktanya kawan. Lanjut penentuan materi, secara guru saya tak berkomentar apa-apa, maka saya semakin ragu dengan materi pertama, apa benar materi yang tak begitu penting untuk mereka akan dinikmati. Memang mereka masih anak – anak yang lahir 15 tahun setelah saya, namun sebagai orang yang ingin berbagi, tak pantas rasanya lawan bicara kita tak menikmati cerita yang kita berikan.
H-2, masih berpikir kira-kira materi apa yang cocok untuk disampaikan dan bermanfaat untuk adik – adik kelas saya ini. Saya coba sedikit berpikir jauh kebelakang waktu saya mengenal social media dan untuk apa saya gunakan dahulu. Cukup lama berfikir dan akhirnya saya dapat tema yang cocok untuk disampaikan ke adik kelas nantinya.
Hari itupun datang, pagi hari yang beitu semangat untuk berbagi. Bergegas untuk ke Sekolah dimana saya disuruh “Ngamen” oleh guru saya. Tiba waktu untuk berbagi, senang rasanya materi yang bertemakan “Perkembangan Media Sosial dan Pemanfaatan Untuk Hobi Anak” didengarkan dengan baik oleh adik – adik kelas. Mereka tidak terlalu banyak tanya memang tetapi antusiasnya terlihat dari cara mereka mendengarkan cerita saya. Materi cukup sederhana, saya ajak mereka untuk menemukan hobinya, lalu memanfaatkan sosial media untuk membangun personal branding diri mereka.
Ada lima hal yang saya bagikan,
1. Adalah IQRA atau membaca, dimana kita harus terus membaca agar ilmu kita tetap bertambah dan menjadi selalu baru.
2. Jangan “UUD” atau Ujung-ujungnya duit, banyak orang menggunakan sosial media langsung bertujuan untuk meraup uang dari pekerjaan atau hobinya itu. Jangan berpikir hasil kawan, kalian akan terlewat proses demi prosesnya.
3. Berbagi, ya memang sosial media adalah tempat berbagi paling praktis dan ampuh untuk kalian menunjukan bahwa diri kalian itu bisa dan mampu dibidang yang kaian cintai, tentu dengan ilmu dari poin pertama.
4. Menulis, poin ini sangat penting. Seseorang pernah bertutur pada saya bahwa yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah kemampuan menulis. Kemampuan merangkai kata dari pola piker setiap individu. Nah makanya di kesempatan berbagi ini, poin ini saya ceritakan. Dengan social media, menulis menjadi menyenangkan, banyak teknik dan platform seperti web yang rumit sampai blogspot yang sederhana, atau bahkan facebook sebagai postingan singkat di status kawan.
5. Opini, ya untuk gen-z membangun opini itu penting dilatih. Banyak adik-adik kita ini terlalu larut dalam arus dan terkadang lupa untuk berenang mencari jalurnya sendiri. “Only dead fish go with the flow” maksud saya bukan coba menentang arus, namun lebih baik kita coba sesekali berenang kearah yang ingin kita tuju dengan opini yang kita miliki. Dengan membangun opini orang bisa didengar dan dengan opini orang bisa merubah sesuatu.
Senang memang bisa berbagi kesemua orang. Terima kasih untuk sekolah SMP Annisaa dan Kak Agus sebagai mentor yang telah mengundan serta mengemas acara sharing ini. Semoga bermanfaat kawan, kedepan mungkin kalian yang akan terus berbagi untuk siapapun demi kebaikan dan kemajuan.